Sudah beberapa hari ini setiap
malam sangat susah memejamkan mata. Seperti ada yang membisikkanku untuk
menulis, menulis dan menulis. Pikiran ku
tidak mau diam seperti tuts computer merangkai untaian kata demi kata. Tetapi
seperti biasa rasa malas lebih kuat mengalahkan segalanya. Tapi entah kenapa
malam ini, pikiran dan panggilan untuk menulis memenangkan pertarungan itu
(ceile…kayak pertempuran Armageddon kali ya ).
Akhirnya aku mengalah dan mengambil laptop dan mulai membuka microsoft
word…jreng…jreng….aku tertegun di depan layar putih, asli bingung mo nulis apa
ini sama sekali blank. Ide yang selama ini muncul saat mau tidur pun hilang
lenyap entah kemana. Asli kebiasaan lupa
ku kambuh….resiko lah krna begitu ada ide gak langsung di tulis jadi nya ya
begini ini.
Tiba-tiba muncul ide untuk
membuat tulisan tentang aku dan buku. Kenapa
ku ambil tema ttg aku dan buku karena menurut suami ku tersayang aku ini “orang
yang aneh” terkait tentang buku loh. Bukan aneh yang gimana-gimana gitu
dong. Anehnya begini nih…..Sejak kecil
aku memang mempunyai kebiasaan membaca khususnya membaca majalah, komik dan
sebagainya. Jadi semasa aku masih di bangku SD itu dulu majalah yang ku baca
itu majalah bobo, majalah nina (kayaknya gak terbit lagi deh), trus majalah
tapak sakti (ini majalah ceritanya ttg silat loh hehehhe), majalah donal bebek,
dan sebagainya (sebagian kecil yang masih ku ingat).
Duduk di bangku SMP kebiasaan
membeli , membaca, ikutan kuis (aku
pernah dapat hadiah loh krna menang mengisi TTS di majalah bobo hadiahnya jam
weker gambar bobo, duh senang banget saat itu ,hadiah pertama dan terakhir krna
setelah itu gak pernah menang lagi..wkwkwkwk), korespondensi, prakarya semuanya
itu membuatku kreatif dan banyak teman
juga saat itu. Satu-satunya korespondensiku dengan artis dan yang membalas nya
adalah dengan Sheren Regina Dau…kalo kalian sebayaku pasti kalian kenal
deh…coba gimana rasanya saat itu…Wow…senang banget loh krna di kasih fotonya
sebesar post card dan ada tanda tangannya. Sejak saat itu aku semakin
termotivasi untuk korespondensi dengan sahabat-sahabat bobo di seluruh tanah
air. Pokoknya waktu itu aku punya banyak teman di dunia maya loh (walopun saat
itu belum ada FB tapi kami berteman lewat surat, kartu pos dan lain-lain).
Beranjak ke SMA sudah mulai
beralih ke majalah aneka, Gadis, Hai dan sebagainya. Menurutku isi majalahnya lebih banyak fashion
dan trend model yang tidak begitu kuminati. Langganan majalah berhenti sampai
di sini.
Lanjut di kuliah..nah di sini aku
langganan majalah annida, ummi, tarbawih. Selain itu aku juga suka membaca buku
tentang filsafat, psikologi, komunikasi, dan lain-lain. khususnya
penerbit-penerbit mizan. Karena menurutku memberikan pencerahan pikiran dan
membuat kita untuk selalu berfikir dan berfikir.
Kecintaan ku terhadap buku juga
semakin berlanjut karena di dukung dengan aktifitas ku di organisasi yang ku
ikuti khususnya di HMI. Organisasi yang telah membuatku tertarik dan kecanduan
untuk mengkaji dan menganalisa buku. Bedah buku, diskusi, training-training
telah menjadikan orang yang tidak bisa tanpa ada buku. Di saat teman-temanku
menyukai komik, novel, dan sejenis aku sudah menyukai buku tentang mengenal
tuhan, islam pluralis, filsafat modern dll. Pokoke kata teman-temanku berat
lah. Thanks to HMI dan teman-teman di HMI yang selama ini semakin membuatku menjadi-jadi mencintai buku…
Nah yang lebih membuatku semakin
bermakna..saat aku menjadi survival tsunami pada tahun 2004 silam, buku lah
yang menjadikan ku bisa bangkit dan menata hidupku kembali. Ya buku berjudul La Tahzan yang menolongku
bangkit dari keterpurukan dan keinginan untuk mati karena perasaan bersalah
tidak mampu menyelamatkan sahabatku Dina Junianty yang menjadi salah satu
korban tsunami. Perasaan bersalah karena hidup sebagai pengkhianat dimana saat itu hanya aku seorang yang
selamat dari tragedi itu. Betapa terpuruknya hidup dalam rasa bersalah yang
mendalam…
Alhamdulillah …syukur kepada
Allah karena menjadikan ku seorang manusia pencinta buku. Di saat aku galau aku
di tuntun untuk ke toko buku dan menemukan buku La Tahzan yang bisa membuatku
berpikir positif dan mengambil hikmah dari semua peristiwa yang ku alami. Buku
yang membuatku bangkit menata masa depan dan selalu menjadikan ku berfikir
bahwa Allah menyelamatkan ku dari peristiwa tsunami tersebut karena Allah ingin
aku mengemban tugas mulia di muka bumi ini…….(sampai saat ini belum nemu tugas
mulianya yang mana…jadi jalani hidup aja sebaik-baiknya ).
Sampai sini belum ketemu
anehnya….ntar ya …yuk kita lanjutkan…’
Setelah berumah tangga kebiasaan
ku membaca dan membeli buku semakin banyak. Ya pastinya karena sudah mempunyai
penghasilan. Jadi ada program rutin
minimal sebulan sekali ke toko buku dan harus beli buku. Di sini ini topiknya
sudah mulai meluas..sudah mulai banyak buku-buku tentang pernikahan bahagia,
membangun komunikasi, psikologi rumah tangga. Selain buku juga langganan majalah
Aurora, Nova dan sebagainya. Ya semua
buku yang berhubungan dengan pembekalan rumah tangga ke arah yang baik di beli.
Di lanjutkan saat mempersiapkan kelahiran anak….berbagai macam buku panduan
tentang mendidik, memelihara anak mulai dari pra lahir, paska anak-anak dsb.
Nah saat anakku qaisra lahir, aku
ingin qasira mencinta buku sejak dini. Aku
mulai memperkenalkan buku sejak usia 3 bulan. Saat itu mendongeng atau
membacakan buku menjadi kegiatan rutin setiap hari. Seiring dengan usianya semakin bertambah,
kecerdasaan motorik nya pun mulai
terlihat. Buku pun menjadi sasaran empuk
untuk di robek-robek…waktu itu bingung gimana nih menyiasatinya. Bengek juga
tiap beli buku di robek. Waktu itu tidak berniat sedikitpun untuk menghentikan
kebiasan membeli buku. Akhirnya aku buka-buka mbah google dan nemulah tuh buku
serial HALO BALITA yang tercetak dengan kertas tebal. Nah ini dia yang ku
cari..teriakku dengan senang.
Saat menemukan buku HALO BALITA
perasaan mencintai buku semakin menjadi-jadi. Dimana syok juga waktu lihat
harganya 1.800.000,- Waktu itu tahun 2011 tahun-tahun yang pelik dengan kondisi
keuangan yang sangat tidak mencukupi (lebih besar pasak daripada
tiang..ngos-ngos an lah pokoknya). Dengan kondisi yang begitu itu jelaslah gak
bakalan bisa memiliki buku tersebut. Tetapi saya tetap memaksakan diri
menyisihkan uang 180 ribu per bulan selama 10 bulan untuk mengangsur untuk
mendapatkan buku HALO BALITA tersebut.
Tentunya ini setelah melalui
pertarungan sengit antara qalbu dan akal
. Qalbu saya bilang kalo ini adalah investasi untuk sumber daya manusia yaitu
anak-anak saya. Insya Allah buku adalah jendela dunia dan cikal bakal untuk
menjadikan anak-anak yang berilmu dan beramal shaleh tentunya. Dambaan setiap
orang tua pastinya kan lah ya…tapi Akal saya bilang lain…1,8 juta itu bisa di
belikan emas, HP, baju dan lain-lain. Kok bodoh benar sih untuk beli buku
semau-maunya….tapi untunglah Qalbu saya menang. Saya sangat bersyukur karena Allah
menjadikan saya perempuan yang tidak terlalu mencintai perhiasaan, tidak
terlalu senang mengikuti fashion dan
rutinitas-rutinitas perempuan pada umumnya seperti pedicure, medicure, spa,
salon, shopping,koleksi tas, sepatu, baju dsb..you knowing so well lah….)
Nah sampai sini anehnya sudah
kelihatan belum……mungkin sudah kali ya. Krna biasanya orang ikut arisan itukan
dapat duit trus di beliin barang-barang atau apalah gitu perhiasaan, peralatan
rumah tangga, untuk bersenang-senang dan sebagainya.
Keanehan saya selanjutnya terkait
buku adala…eng..ing…eng…..
Setelah serial Halo Balita itu menjadi
bacaan rutin buat qaisra dan father setiap malam menjelang tidur, dan
selanjutnya mereka ketagihan membaca kapanpun…aku pun semakin menjadi-jadi
mencintai buku-buku lainnya. Karena manfaat yang dirasakan dari buku-buku
tersebut membuat aku menjadi mudah mengarahkan buah hatiku. Ya ini persepsi
sendiri ya dengan membandingkan anak-anak seusianya di lingkunganku…Banyak
banget loh manfaatnya…diantaranya anakku semakin termotivasi untuk bisa membaca
(dan Alhamdulillah tanpa di paksa qasira semangat belajar membaca dan mampu
membaca lancar di usia 4 tahun). Qaisra kritis dan analisa dalam berfikir
berjalan. Logika hubungan sebab akibatnya luar biasa. Komunikasi dua arah
berjalan dengan baik dan lebih mudah untuk di arahkan ke arah yang positif. Dan dia bisa menggantikan peran orang tuanya
untuk mendongeng buat fathir yang sudah mulai keranjingan membaca buku (ini peran sukarela loh gak di paksa kok).
Yang paling penting memudahkan ku untuk mengarahkan anakku untuk
perbuatan-perbuatan yang lebih baik tanpa kekerasan. Aamiiin…(Insya Allah….tentunya
tidak semudah di bayangkan loh ..hehehhe..kadang-kadang kalo keceplosan pernah
juga sih marah, maafin bunda ya sayang…mudah juga masih terus dan terus belajar
mengontrol emosi…).
Nah setelah sukses dengan serial
HALO BALITA 2011 aku pun semakin
terobsesi untuk mengkoleksi serial
lainnya. NABIKU IDOLAKU (NB) untuk hadiah buat ULTAH Qaisra dan Fathir tahun
2012….serial buku yang satu ini harganya gak ku ku..5.937.500…(hm…benar-benar
angka yang fantastis ya untuk buku doang..gitu loh). Waktu itu kondisi
finansialku juga masih kembang kempis…tapi tetap aja aku selalu bersemangat dan
meyakinkan diriku bahwa aku pasti bisa membelinya. Pertanyaannya adalah darimana kah sumber
dananya?....waktu itu NBI lagi promo dengan penampilan baru nya..indend 500
ribu, maka harganya menjadi 4,5 juta (kalo gak salah ya waktu itu..udah lupa
sih). Karena aku memang pencandu buku (bisa dibilang begitu kali ya…khususnya
buku untuk anak-anakku) aku tanpa pikir panjang langsung membayar dp nya. Untuk
pelunasannya bulan depan nantilah dipikirkan….ujarku saat itu. Hanya doa sama
yang kuasa semoga di mudahkan rezeki krna niatku kan baik….(siang malam minta
sama Allah agar punya duit buat beli buku itu)….
Ternyata Allah itu Maha Baik
sekali…tanpa di sangka dan tanpa di duga, aku dapat rezeki sebesar lebih kurang
5 juta rupiah. Alhamdulillah ada duit buat bayar pelunasan NBI (teriakku sangat
senang)….Akhirnya buku pun terbeli lah dengan cash…(sebuah kemajuan luar biasa
menurutku hehehe).
Nah saat aku lapor beli buku
tersebut ke suamiku…suami setuju-setuju
aja. Begitu tahu harganya suami langsung
teriak…gila…mahal amat tuh buku…(gitulah kira-kira reaksinya)… duit dari mana?
Kata suami. Bla..bla…cerita lah asal usul dananya. Setelah itu suami langsung
geleng-geleng kepala (mungkin ya…soale gak kelihatan kan ngomongnya via hp,
maklum pacaran jarak jauh …). Kau…betul-betul orang aneh lah…ujar suami. Kok aneh sih? Kataku…ya
iyalah…orang kalo punya uang segitu pasti beli emas, baju, shopping, ganti hp,
di simpan dll. Lah kau ada duit segitu habis langsung beli buku loh…padahal saat
itu kondisi financial emang senin kamis.
Makanya suami heran kali ya.
Mungkin maksudnya kan duitnya bisa digunakan buat kebutuhan sehari-hari.
(secara kalo di list sudah banyak tuh kebutuhan
yang masuk dalam waiting list untuk di beli heheheheh). Waktu suami
bilang gitu..iya ya…aku baru nyadar. Padahal sebenarnya kalo ikut keinginan,
dah lama tuh aku ingin beli Tablet,…udah ikut arisan gak kebeli juga malah
untuk kebutuhan lain. Lah begitu ada
duit gampang banget beliin buat buku. Sedangkan buat kebutuhan lain slalu
banyak pertimbangan…hehehhe….nah paragraph inilah yang menceritakan kalo aku
itu “orang aneh terkait buku loh ya”
versi my husband loh….gimana menurut yang udah baca, aku aneh juga
kagak????????
Tapi apakah aku menyesal…TIDAK,
TIDAK, Sekali lagi TIDAK…karena aku sadar bahwa salah satu amalan yang tidak
akan putus salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh. Dan aku
haqqul yakin bahwa salah satu menjadikan anak sholeh adalah memfasilitasinya
dengan bacaan –bacaan yang mendidik sejak dini yang membentuk karakter , akhlak
yang baik. Aamiin…Dan pastinya investasi apapun di dunia ini butuh modal begitu
juga dengan investasi SDM (Anak) tidak boleh main-main….pasti butuh modal…
Alhamdulillah untuk tahun 2013
ini sebagai Hadiah ULTAH Qaisra dan Fathir di Bulan Mei (Insya Allah), kembali
aku menghadiahku buku buat buah hatiku serial Ensiklopedia Bocah Muslim (EBM)
seharga 3,2 juta. Karena cetakan baru
dan dalam promo harganya menjadi 2,1
juta…Alhamdulillah nya lagi selalu ada rezeki buat membelikan serial-serial
buku mendidik buat buah hatiku. Yang mengembirakan lagi, suamiku tidak
menganggapku aneh dan malah mensupport apa yang kulakukan….Dari pengalaman ini
aku belajar bahwa kalo punya niat untuk memberikan yang terbaik buat buah hati
kita, Insya Allah selalu terbuka pintu rezeki dari Allah. Salah satunya dari
kegemaranku mengkoleksi buku buat buah hati sekarang malah bisa memberiku
tambahan penghasilan minimal bisa membiayai beli buku sendiri dari
komisi-komisi menjadi Book Advisor buku-buku penerbit Mizan… Nikmat Allah
manakah yang kamu dustakan?
Note : Sekedar sharing aja
kebahagiaan menjadi seorang pencinta buku
Bagi yang ingin memiliki
buku-buku yang mendidik dan awet…bisa ikut system arisan/cicilan dan cash juga
loh….yuk gak usah takut bakalah kehabisan duit, Insya Allah akan diganti dengan
rezeki yang berlimpah…kalo berminat dengan buku-buku penerbit mizan atau mau
jadi Book Advisornya silahkan call me ya, via inbox, sms atau apapun deh. Mari
kita galakkan sejak dini anak-anak pencinta buku…Insya Allah Indonesia akan
lebih baik ke depannya jika generasinya di didik dengan baik….salah satu hal
positif untuk menjadikan Indonesian Strong From Home…
Medan, 1 Mei 2013 pukul 00.56 Wib
Sukaramai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar