Selasa, Juli 23, 2013

Kurikulum PAUD berdasarkan Multiple Intelligence

Mudah2an artikel yang saya copas dari sumbernya ini bisa jadipanduan kita untuk mendidik dan membentuk karakter anak kita.. cemunguud

1. KECERDASAN LINGUSITIK
§  Mendengarkan orang tua/teman berbicara
§  Dapat menjadi pembicara dan pendengar yangbaik
§  Menirukan kembali 3-4 urutan kata
§  Menyebutkan kata-kata dengan suku awal katayang sama. Misal: kaki-kaki atau suku kata akhir yang sama, misal: nama-sama,dll
§  Mendengarkan cerita dan menceritakan kembaliisi cerita secara sederhana
§  Menjawab pertanyaan tentangketerangan/informasi secara sederhana
§  Bercerita menggunakan kata ganti aku, saya
§  Menunjukkan gerakan-gerakan, misalnya duduk,jongkok, berlari, makan, melompat, menangis, senang, sedih, dll
§  Menyebutkan posisi/keterangan tempat.Misalnya: di luar, di dalam, di atas, di bawah, di depan, di kiri, di kanan,dll.
§  Menyebutkan waktu (pagi, siang, malam)
§  Bercerita tentang gambar yang disediakan atauyang dibuat sendiri
§  Menceritakan isi buku walaupun tidak samaantara tulisan dan yang diungkapkan
§  Menghubungkan tulisan sederhana dengan symbolyang melambangkannya
§  Menyebutkan bentuk-bentuk benda yang barudilihatnya
§  Menceritakan informasi tentang sesuatu yangdiperoleh dari buku
§  Menceritakan kembali suatu informasiberdasarkan ingatannya
§  Mencoba dan menceritakan apa yang terjadijika: warna dicampur, proses pertumbuhan tanaman ( biji-bijian, umbi-umbian,batang-batangan) balon ditiup lalu dilepaskan, benda-benda dimasukkan ke dalamair: apakah terapung, melayang, tenggelam, benda-benda yang dijatuhkan(gravitasi), percobaan dengan magnit, mengamati dengan kaca pembesar, mencobadan membedakan bermacam-macam rasa, bau dan suara.
2. KECERDASAN MATEMATIKA-LOGIS
§  Mengelompokkan benda dengan berbagai cara yangdiketahui anak. Misalnya: menurut warna, bentuk, ukuran, jenis, dll.
§  Menunjuk sebanyak-banyaknya benda, hewan,tanaman yang mempunyai warna, bentuk atau ukuran atau menurut cirri-ciritertentu.
§  Mencoba dan menceritakan apa yang terjadijika: warna dicampur, proses pertumbuhan tanaman ( biji-bijian, umbi-umbian,batang-batangan) balon ditiup lalu dilepaskan, benda-benda dimasukkan ke dalamair: apakah terapung, melayang, tenggelam, benda-benda yang dijatuhkan (gravitasi),percobaan dengan magnit, mengamati dengan kaca pembesar, mencoba dan membedakanbermacam-macam rasa, bau dan suara.
§  Membilang atau menyebut urutan bilanganminimal dari 1-10.
§  Membilang dengan menunjuk benda ( mengenalkonsep bilangan dengan benda-benda sampai 5).
§  Menunjukkan urutan benda untuk bilangan sampai5.
§  Mengenal konsep banyak-serdikit, lebih-kurang,sama-tidak sama.
§  Menghubungkan atau memasangkan lambangbilangan dengan benda-benda sampai 5 ( anak tidak disuruh menulis).
§  Menunjuk 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya,yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit.
§  Mengelompokkan bentuk-bentuk geometri(lingkaran, segi empat, segitiga).
§  Menyebutkan kembali benda-benda yangmenunjukkan bentuk-bentuk geometri.
§  Mengerjakan maze ( mencari jejak) yangsederhana.
§  Menyusun kepingan puzzle menjadi bentuk utuh(4-6 keping).
§  Memasang benda sesuai dengan pasangannya.
§  Membedakan konsep kasar-halus melalui pancaindera.
§  Memecahkan masalah sederhana.
§  Menyebutkan konsep depan-belakang-tengah,atas-bawah, luar-dalam, pertana-terakhir-diantara, keluar-masuk, naik-turun,maju-mundur.
§  Membedakan konsep panjang-pendek, jauh-dekat,melalui mengukur dengan satuan tak baku (lankah, jengkal, benang atau tali, dll).
§  Membedakan konsep berat-ringan, gemuk-kurusmelalui menimbang benda dengan timbangan buatan dan panca indera.
§  Membedakan konsep penuh-kosong melalui mengisiwadah dengan air, pasir biji-bijian, beras, dll.
§  Membedakan konsep tinngi ke rendah.
§  Membedakan konsep besar kecil.
§  Membedakan konsep cepat-lambat.
§  Membedakan waktu (pagi, siang, malam).
§  Menyebutkan nama-nama hari dalam satu minggu,bulan an tahun.
§  Memperkirakan urutan berikutnya setelahmelihat bentuk 2 pola yang berurutan. Misalnya merah, putih, merah, putih,merah,…..
3. KECERDASAN VISUAL SPASIAL
§  Membuat berbagai macam coretan
§  Membuat gambar dan coretan (tulisan) tentangcerita mengenai gambar yang di buatnya
§  Bercerita tentang gambar yang disediakan atauyang dibuat sendiri
§  Membaca gambar yang memiliki kata/ kalimat
§  Menghubungkan tulisan sederhana dengan simbulyang melambangkannya
§  Menggambar bebas dengan berbagai media (pensilwarna, krayon, arang dll) Menggambar bebas dari bentuk lingkaran dan segiempat,menggabar orang dengan lengkap dan sederhana (belum proposional)stempel/mencetak dengan berbagai media (pelepah pisang, batang pepayah, karetbusa,dll.)
§  Mewarnai bentuk-bentuk geometri dengan ukuranbesar
§  Mewarnai bentuk gambar sederhana
§  Mencipta 2 bentuk dari kepingan bentukgeometri
§  Mencipta bentuk lidi
§  Membatik dan jumputan sederhana
§  Bermain warna dengan berbagai media.Misalnya:Krayon,cat air,dll
§  Melukis dengan jari ( FingerPainting )
4. KECERDASAN MUSIK
§  Menyanyikan lagu-lagu keagamaan yang sederhana
§  Membuat bunyi-bunyi dengan berbagai alat
§  Menciptakan alat perkusi sederhana (misalnyamembuat krincingan dari tutup botol)
§  Bertepuk tangan dengan 2 pola untuk membuatirama
§  Menggerakakkan kepala, tangan atau kaki sesuaidengan irama musik/ritmik
§  Mengekspresikan diri secara bebas sesuai iramamusic
§  Menyanyikan lagu secara lengkap
§  Menyanyikan beberapa lagu anak
§  Mencipta mengarang syair lagu
§  Bermain dengan berbagai alat musik perkusisederhana
§  Mengucapkan syair dari beberapa lagu
5. KECERDASAN KINESTETIK
§  Membuat berbagai bentuk dengan menggunakanplastisin, playdough/tanah liat
§  Menjiplak dan meniru  membuat garis tegak,datar, miring, lengkung dan lingkaran
§  Meniru melipat kertas sederhana (1-6 lipatan)
§  Menjahit jelujur 10 lobang dengan tali sepatu
§  Menggunting bebas
§  Merobek bebas
§  Meronce dengan manic-manik
§  Berjalan ke berbagai  cara, isalnya:berjalan maju di atas garis lurus, berjalan di atas papa titian, berjalan kedepan dengan tumit, berjalan ke depan dengan jinjit (angkat tumit), berjalanmendur
§  Melopat ke berbagai arah dega satu atau duakaki
§  Memanjat,bergantung, dan berayun
§  Berdiri dengan tumit, berjalan di atas stukaki dengan seimbang
§  Berlari kemudian melompat dengan seimbangtanpa jatuh
§  Berlari dengan berbagai variasi
§  Merangkak dengan berbagai variasi
§  Melakukan gerak keseimbangan pada saatdudukdan berdiri
§  Memutar dan mengayunkan lengan
§  Menarik dan mendorog benda
§  Membungkukkan tubuh
§  Membungkukan badan
§  Melambungkan dan menangkap objek (bolabesar,kantong biji, dll)
§  Menangkap dan melempar objek (bolabesar,kantong biji, dll)
§  Memantulkan objek (bola besar,kantong biji,dll) diam ditempat
§  Memantulkan objek (bola besar,kantong biji,dll) sambil berjalan/ bergerak
§  Mencocok dengan pola bantuan guru
6. KECERDASAN INTERPERSONAL
§  Bersikap ramah
§  Meminta tolong dengan baik, mengucapkan salam
§  Berterima kasih jika memperoleh sesuatu
§  Berbahasa sopan dalam berbicara
§  Mau menyapa dan menjawab sapaan dengan ramah
§  Mau mengalah
§  Mau berbagi miliknya dengan misalnya makanan,mainan, dll
§  Meminjamkan miliknya dengan senang hati
§  Sabar menunggu giliran
§  Dapat atau suka menolong
7. KECERDASAN INTRAPERSONAL
§  Tidak mengganggu teman
§  Mampu mengerjakan tugas sendiri
§  Menunjukkan kebanggan terhadap hasil karjanya
§  Menggunakan barang orang lain dengan hati-hati
§  Membersihkan diri sendiri dengan bantuan,misalnya: menggosok gigi, mandi, buang air, dll
§  Membantu membersihkan lingkungannya
§  Berhenti bermain pada waktunya
§  Dapat dibujuk
§  Tidak cengeng
§  Mematuhi perintah secara sederhana
§  Dapat dibujuk agar tidak cengeng lagi danberhenti menangis pada waktunya
§  Mengenal dengan baik jenis permainan yangdipilih sendiri dan menghindari benda-benda berbahaya
§  Mengetahui barang-barang milik sendiri danmilik orang lain
§  Mengembalikan alat permainan pada tempatnya
§  Melaksanakan tata tertib yang ada di sekolah
§  Mengikuti aturan permainan
§  Melaksanakan tugas yang diberikan guru
§  Mengenal dan menjaga barang milik sendiri
§  Dapat memasang kancing atau resleting sendiri
§  Memasang dan membuka tas sepatu
§  Mampu makan sendiri
§  Membuang sampah pada tempatnya
§  Berani pergi dan pulang sendiri
§  Mengurus dirinya sendiri dengan sedikitbantuan. Misal: makan, mandi, menyisir rambut, mencuci, menggosok/membersihkansepatu, dan mengikat tali sepatu
8. KECERDASAN NATURAL
§  Menyiram tanaman, memberi  makan binatang
§  Membantu membersihkan lingkungannya
§  Membuang sampah pada tempatnya
9. KECERDASAN SPIRITUAL
§  Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakankegiatan
§  Menyanyikan lagu-lagu keagamaan
§  Menirukan gerakan ibadah secara sederhana
§  Menyebutkan waktu beribadah
§  Menyebutkan ciptaan-ciptaan Tuhan. Misal:manusia, bumi, langit, tanaman, hewan

Perbedaan Antara Talented, Gifted dan Genius

Di Indonesia, seringkali kita rancu dan bingung dengan istilah Talented dan Gifted yang keduanya diterjemahkan dengan kata Bakat. Kadangkala anak yang jenius ber IQ tinggi juga disebut dgn istilah berbakat. Apa sebenarnya yang membuat rancu?

Sebutan anak berbakat di Indonesia sebetulnya mengacu pada istilah Gifted yang biasa digunakan di Amerika, yaitu anak-anak yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata anak-anak nornal, dengan batasan menurut Renzuli yaitu IQ di atas 130, dengan kreativitas, motivasi dan ketahanan kerja yang tinggi.

Namun istilah anak berbakat ini di Indonesia menjadi membingungkan dengan istilah talented children yang jika dibahasa Indonesia-kan menjadi juga anak berbakat. Padahal batasan talented children ini TIDAK mengacu pada batasan inteligensia di atas 130, hanya saja ia mempunyai salah SATU atau BEBERAPA BIDANG PRESTASI YANG MENONJOL yang melebihi rata rata. Itupun tidak selalu dalam prestasi akademis.

Padahal bisa saja seorang anak yang mengalami gangguan inteligensia yang luas seperti misalnya para autis-savant dengan IQ dibawah rata-rata anak nornal (kurang dari 80) namun mempunyai talent yang Iuar biasa, Namun anak ini tidak dapat dikatakan sebagai anak gifted. Karena gifted memakai ukuran intelegensia sementara talented memakai ukuran performa.

Kisah Gillian

Dalam sebuah Pidatonya, Sir Ken Robinson bercerita. "Hal ini diawali dari sebuah pembicaraan saya dengan seorang wanita yang sangat mengagumkan yang mungkin kebanyakan orang tdak pernah mendengar namanya, dia bernama Gillian Lynne, ada yang pernah dengar? Beberapa pernah. Dia dalah seorang penata tari dan semua orang tahu karyanya. Dia mengerjakan "Cats," dan "Phantom of the Opera." Dia mengagumkan. Saya pernah menjadi bagian dari manajemen Royal Ballet, di Inggris, seperti yang anda lihat. Jadi, suatu hari Gillian dan saya sedang makan siang dan saya berkata, "Gillian, bagaimana anda menjadi seorang penari?" Dan dia berkata itu adalah hal yang menarik, ketika dia masih bersekolah, dia tidak dapat diharapkan. Dan sekolah, pada tahun 30an, menulis kepada orangtuanya dan berkata, "Kami berpikir Gillian memiliki kekacauan belajar," Dia tidak bisa berkonsentrasi, selalu gelisah. Saya pikir sekarang mereka akan berkata bahwa dia memilik ADHD (Attention-Deficit Hyperactive Disorder = penyakit kurang perhatian dan hiperaktif). Iya kan? Tetapi ini tahun 1930an, dan ADHD belum ditemukan pada saat itu. ADHD bukanlah kondisi yang tersedia. Orang-orang tidak sadar bahwa mereka dapat memiliki ADHD.

Jadi, Gillian pergi menemui spesialis. Di dalam ruang berlapis kayu oak Dan dia di sana bersama ibunya, dan dia dibawa dan didudukkan di sebuah kursi di ujung ruangan, dan dia duduk di atas tangannya selama 20 menit sementara sang spesialis berbicara dengan ibunya mengenai semua permasalahan yang Gillian dapatkan di sekolah. Dan akhirnya -- karena Gillian selalu mengganggu orang lain, pekerjaan rumahnya selalu terlambat dan lain-lain, anak berusia delapan tahun -- pada akhirnya, dokter ini duduk di sebelah Gillian dan berkata, "Gillian, saya telah mendengarkan semua hal yang ibumu sampaikan, dan saya butuh untuk berbicara dengannya sendirian." Dokter itu berkata, "Tunggu di sini, kami akan kembali, kami tidak akan lama." dan mereka pergi dan meninggalkannya. Tetapi saat dokter dan ibunya pergi meninggalkan ruangan, sang dokter menyalakan radio yang berada diatas meja. Dan saat mereka keluar dari ruangan, sang dokter berkata kepada ibu Gillian, "Berdiri di sini dan lihatlah Gillian." Seketika mereka meninggalkan ruangan, Gillian berkata, Gillian langsung berdiri, bergerak mengikuti irama musik. Dokter dan ibu Gillian memperhatikan itu selama beberapa menit dan sang dokter berkata kepada ibu Gillian, "Nyonya Lynne, Gillian tidak sakit, dia seorang penari. Bawa dia ke sekolah tari."

Saya berkata, "Apa yang lalu terjadi?" Gillian berkata, "Ibu saya melakukannya. Saya tidak dapat berkata bagaimana indahnya waktu itu. Kami berjalan masuk ke dalam ruangan dan ruangan itu penuh dengan orang-orang seperti saya. Orang-orang yang tidak dapat berdiri diam. Orang-orang yang harus bergerak untuk berpikir." Orang-orang yang harus bergerak untuk berpikir. Mereka melakukan balet, tap, jazz, mereka melakukan tari modern, tari kontemporer. Gillian akhirnya diaudisi untuk Royal Ballet School, dia menjadi seorang solois, dia memiliki karir yang mengagumkan di Royal Ballet. Akhirnya dia lulus dari Royal Ballet School dan mendirikan perusahaannya sendiri, Gillian Lynne Dance Company, bertemu Andrew Lloyd Weber. Dia menghasilkan beberapa produksi karya teater musikal yang sangat sukses dalam sejarah, dia memberikan hiburan kepada jutaan orang, dan dia menjadi seorang jutawan. Orang lain mungkin akan memberikan dia pengobatan dan menyuruh dia untuk lebih tenang.

Dari cerita di atas, lebih jauh, Sir Ken Robinson mengatakan, "kita sampai pada kesimpulan bahwa tujuan utama dari pendidikan publik di seluruh dunia adalah untuk menghasilkan profesor universitas. Sistem pendidikan kita dilandasi oleh ide kemampuan akademis. Mengapa? Yang pertama, urutan subyek matapelajaran teratas seperti matematika, ipa dll dianggap sebagai urutan teratas agar anak-anak bisa bekerja nantinya, sementara matapelajaran pada urutan terbawah seperti menari, memasak dll dianggap sebagai ekstrakurikuler dan dihindari krn tidak menentukan pekerjaan masa depan. Yang kedua, bahwa kemampuan akademis telah mendominasi cara pandang kita akan kecerdasan, karena universitas mendesain sistem dengan citra mereka. Jika anda berpikir, keseluruhan sistem pendidikan publik di seluruh dunia adalah proses yang berlarut-larut dalam rangka persiapan masuk universitas sejak dari Playgroup dan TK. Itulah mengapa sejak TK, akademik digegas. Dan akibatnya adalah banyak orang-orang berbakat hebat, cemerlang dan kreatif berpikir, mereka tidak bisa apa-apa, karena hal-hal yang mereka lakukan dengan baik di sekolah tidak dihargai atau bahkan dianggap buruk. Dan saya pikir kita tidak bisa terus seperti itu."

So? Kerancuan ini karena berawal dari asumsi ukuran kesuksesan peserta didik yang diukur dari aspek prestasi intelegensia intelektual dari akademis semata, bukan aspek performance achievement dari talents. Jadi semua kerancuan istilah anak berbakat, karena diartikan dengan bakat dalam intelegensia (intelektual akademik) oleh mereka yang mengagumi otak.

Mari kita simak definisi-definisi tentang istilah yang diartikan sebagai Bakat. .

GIFTED vs TALENTED

Bila mengacu pada istilah yang digunakan di Eropa, maka istilah Gifted yang biasa digunakan oleh Amerika, Eropa biasa menggunakan istilah High Ability (intelegensia), yaitu anak-anak yang mempunyai potensi tinggi, dalam bahasa Belanda biasa digunakan istilah hoogbegaafd, Hal ini untuk membedakan antara pengertian masa lalu bahwa anak-anak gifted adalah anak-anak yang mempunyai prestasi di atas rata-rata (high ability - aspek intelegensia), namun pada kenyataannya setengah dari populasi anak gifted mempunyai prestasi di bawah dari potensi yang bisa diharapkan, dengan kata lain ia mengalami prestasi rendah (underachiever - aspek kinerja/performance).

Gifted digunakan untuk menjelaskan orang yang berinteligensi tinggi, berbakat INTELEKTUAL –“gifted”, sementara Talented untuk menunjukkan orang yang memiliki AKTIFITAS PERFORMANCE superior – “talents”, atau dapat disebut “specific talents”.

Rama Royani, yang mengembangkan Talents Mapping, secara sederhana menyebut bakat sebagai aktifitas yang dikerjakan dengan enteng (easy), enak (enjoy), edun (excellent), enthuk (earn).

Cohn’s(1981) model membedakan tiga domain keberbakatan, yaitu keberbakatan intelektual, artistik, dan sosial. F. Gagne (1985) menunjukkan bahwa gifts vs. talents seharusnya merefleksikan 4 perbedaan psikologis antara kemampuan (ability) vs. kinerja
(performance). Orang gifted adalah orang yang berada diatas rata-rata secara distinktif di bidang intelektual, kreatif, sosio-emosional, sensomotorik, dan kemampuan umum lainnya. Implikasi kemampuan Model Gane, bahwa seorang underachiever dapat diklasifikasi sebagai gifted dikaitkan kemampuannya (ability), dan bukan prestasi kinerjanya (talented).

Talent atau Talenta pada anak-anak gifted (atau juga anak-anak lainnya) dapat dibagi menjadi 4 Domain (Cohn, 1981), yaitu:
1) Intellectual Domain berupa talenta qualitative, spatial, verbal, dan talent lainnya
2) Artistic Domain, yaitu seni, drama, dan lainnya
3) Social Domain, yaitu empathy/altruistic talent, leadership, dan lainnya
4) Other Human Ability Domains, atau specific talent dimensions,

GIFTED CHILD vs BRIGHT CHILD

Sedang anak cerdas dalam istilah berbahasa Inggris disebut Bright Child, Ia berbeda dengan anak-anak gifted, karena Bright Children sekalipun ia mempunyai IQ melebihi rata-rata, namun Bright Children mempunyai kreativitas sebagaimana anak-anak pada umumnya. Cognitive style atau gaya berfikir Bright Children juga berbeda dengan Gifted Children. Bright Children mempunyai cognitive style yang sekuensial sedang cognitive style Gifted Children merupakan gaya belajar yang simultan atau biasa juga disebut
gestalt style.

Gifted Children kebanyakan juga anak-anak yang visual leamer (dapat dibaca pada Web si Entong http://si-entong.blogspot.com/2004/09/dongeng-si-entong-anakku.html).

Sebagai perbandingan sederhana dari seorang Bright Child vs seorang Gifted Child:

Knows the answers vs Asks the questions
Is interested vs Is very curious
Pays attention vs Gets involved mentally and physically
Works hard vs Can be inattentive and still get good grades and test scores
Answers the questions vs Questions the answers
Enjoys same-age peers vs Prefers adults or older children
Learns easily vs Often already knows the answers
Is self-satisfied (when gets right answer) vs Is highly self-critical (perfectionists)
Is good at memorizing vs Is good at guessing

GENIUS

Istilah jenius biasa diberikan pada anak-anak yang mempunyai kemampuan luar biasa,
dalam bahasa Inggris sering digunakan istilah Exceptional Gifted Children, dengan IQ di
atas 160. Genius ialah anak yang memiliki kecerdasan luar biasa, sehingga dapat menciptakan sesuatu yang sangat tinggi nilainya. Ukurannya lagi-lagi adalah Intelligence Quotien-nya (IQ), yang berkisar antara 140 sampai 200. Anak genius memiliki sifat-sifat positif sebagai berikut; daya abstraksinya baik sekali, mempunyai banyak ide, sangat kritis, sangat kreatif, suka menganalisis, dan sebagainya. Saya kira dengan mengabaikan IQ, kita bisa sepakat setiap anak normal yang lahir pasti memiliki bawaan banyak ide, sangat kritis, sangat kreatif dan suka menganalisis.

Di samping memiliki sifat-sifat positif juga memiliki sifat negatif, diantaranya; cenderung hanya mementingkan dirinya sendiri (egois), temperamennya tinggi sehingga cepat bereaksi (emosional), tidak mudah bergaul, senang menyendiri karena sibuk melakukan penelitian, dan tidak mudah menerima pendapat orang lain. Sepanjang sejarah banyak anak genius yang cemerlang ketika anak-anak bahkan dapat kuliah ketika usia muda kemudian "menghilang" secara sosial ketika dewasa.

IMPLIKASI

Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 5 ayat 4 menyatakan bahwa “Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus”. Perlunya perhatian khusus kepada anak CIBI (Cerdas Istimewa, Bakat Istimewa) merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan potensi peserta didik secara utuh dan optimal.

Namun yang dimaksud bakat istimewa dan cerdas istimewa pada UU no 20 tersebut adalah anak2 luarbiasa pada area intelegensia intelektual akademik sebagaimana istilah Gifted dan Genius. Dalam prakteknya, treatment yang dilakukan adalah program AKSELERASI AKADEMIS untuk anak-anak yang GENIUS termasuk Bright Child atau program SPECIAL NEEDS bagi yang GIFTED.

Diperkirakan terdapat sekitar 2,2% anak usia sekolah memiliki kualifikasi CIBI. Menurut data BPS tahun 2006 terdapat 52.989.800 anak usia sekolah. Artinya terdapat sekitar 1.059.796 anak CIBI di Indonesia. Berdasarkan data Asossiasi CIBI tahun 2008/9, Jumlah siswa CIBI yang sudah terlayani di sekolah akselerasi masih sangat kecil, yaitu 9551 orang yang berarti baru 0,9% siswa CIBI yang terlayani. Ditinjau dari segi kelembagaan, dari 260.471 sekolah, baru 311 sekolah yang memiliki program layanan bagi anak CIBI. Itupun baru terbatas program yang berbentuk akselerasi. Sedangkan di madrasah, dari 42.756 madrasah, baru ada 7 madrasah yang menyelenggarakan program aksel. Ini berarti masih sangat rendah sekali jumlah sekolah/madrasah yang memberikan layanan pendidikan kepada siswa CIBI, serta keterbatasan dari ragam pelayanan

Apakah selebihnya semuanya berbakat akademis? Lalu bagaimana dengan anak2 yang memiliki TALENTS yang BUKAN BAKAT INTELEKTUAL AKADEMIS? Apakah sistem pendidikan kita mengakomodasi potensi bakat mereka? Apakah ini diskriminasi? Dunia hari ini dan masa depan adalah dunia yang dipenuhi oleh berbagai talents. Sistem pendidikan memang sebaiknya direvolusi secara mengakar agar tidak berorientasi akademis semata. Sistem pendidikan demikian menyalahi fitrah manusia.

KESIMPULAN

Jadi dalam uraian di atas, bahwa setiap anak adalah Talented dan Genius dalam bidangnya masing-masing bukan dalam ukuran intelegensia (intelektual akademis), tetapi dalam ukuran performance (amal) sebagaimana Allah telah gariskan menjadi purpose of creation (potensi produitif - fitur unik).

Talent, sebagaimana ucapan Sir Ken Robinson, “Saya bertemu berbagai macam orang yang tidak menikmati apa yang mereka lakukan. Mereka hanyalah menjalani hidup mereka melewati hari demi hari. Mereka tidak memperoleh kepuasan besar dari apa yang mereka lakukan. Mereka bertahan dan tabah, bukannya menikmatinya, dan menunggu akhir minggu tiba.

Talent sesungguhnya adalah unsur utama dari sumber daya manusia (SDM), SDM ini seperti sumber daya alam; mereka seringkali tertimbun dalam. Anda harus mencarinya. Dan mereka tidaklah berada di permukaan. Anda harus menciptakan situasi di mana mereka dapat mencuat dan muncul. Dan seperti yang anda dapat bayangkan pendidikan adalah caranya. Tapi seringkali sistem pendidikan yang ada tidak mampu. Setiap sistem pendidikan di dunia sedang direformasi saat ini dan ini tidaklah cukup. Reformasi tidak lagi berguna, karena itu hanya meningkatkan sebuah model yang rusak. Apa yang kita butuhkan -- dan kata ini telah digunakan berkali-kali dalam beberapa hari belakangan -- bukanlah evolusi, melainkan revolusi dalam bidang pendidikan. (Sistem pendidikan yang ada sekarang) haruslah ditransformasikan menjadi sesuatu yang lain.”

Dan sesuatu yang lain itu, menurut saya adalah sistem pendidikan berbasis potensi keunikan bakat, keunikan lokalitas serta akhlak mulia.

Bukankah evaluasi utama pendidikan peradaban atas tujuan peradaban adalah "performance (amal)" bukan "intelegensia"? Sebagaimana surat Al-Mulk ayat 2 yang berbunyi, “Liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amala, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya”

Salam Pendidikan Masa Depan

copas https://www.facebook.com/groups/millennial/

Merekonstruksi Mimpi Anak Kita

Belajar dari bagaimana bunda @Septi Peni Wulandani membangun mimpi keluarga dan mimpi anak-anaknya. Berikut adalah cuplikan dari tulisan bunda @yeni nurjanah.

Keluarga Bu Septi dibangun dari mimpi-mimpi seluruh anggota keluarga yang terlibat didalamnya. Berikut mimpi anak-anak beliau.

Enes (Nurul Syahid Kusuma), membangun mimpinya sejak ia berusia 10 tahun (kelas 4 sd).

Ia bermimpi menjadi mempelai wanita (wow..hebat enes!), ahli lingkungan dan integrator. Mimpi ini dituangkannya di dalam vision board ditembok kamarnya. Ia tempeli gambar dan tulisan beserta deadline mencapainya di vision board nya itu. Sebagai contoh untuk menjadi mempelai wanita ia sudah memberi deadline menikah pada tahun 2020, keterampilan yang dipersiapkan untuk menjadi mempelai wanita juga menjadi focus perhatiannya, agar ia segera mempunyai keterampilan: memasak, mengelola anggaran keuangan, mengajar dan mendidik anak ( Enes juga pendiri Ibu Profesional looh, dibelakang bu Septi ^_^). Bahkan teknis pernikahan dan disain undangan juga sudah ia persiapkan untuk menyongsong hari H nya. Sebagai orangtuanya,tentu saja bu septi tadinya berfikir agak aneh, kok ni anak mau jadi mempelai wanita ya impiannya, tapi karena ini dilakoni si anak dengan penuh antusias, bu septi dan suami pun mendukung, tinggal mengarahkan (tidak membelokkan ya) dan tidak akan mentertawakan mimpi yang dikehendaki anak-anaknya.

Untuk mimpinya yang lain, yaitu menjadi ahli lingkungan ditargetkannya bisa 3 tahun tercapai. Lalu ia menshare mimpi tersebut sebanyak-banyaknya kepada orang-orang terdekat dan lingkungannya. Hal ini dimaksudkan agar orang lain tahu minat dan mimpinya serta dapat memadukan orang-orang yang bermimpi sama (frekuensinya sama) dan akhirnya membangun jejaring (komunitas) untuk memudahkan dalam mewujudkannya. Setelah itu, ia mulai mendedikasikan mimpi-mimpinya yang terdekat secara bertahap, dengan mengalokasikan waktu 4 jam sehari untuk belajar bagaimana bentuk-bentuk kepedulian pada lingkungan, lalu ia mulai mempraktekkan untuk peduli pada lingkungan, seperti mengajak teman-temannya tidak membuang sampah sembarangan, memunggut sampah dengan tangannya sendiri lalu memasukkannya ke tempat sampah, bahkan ia berani mengajak ibu-ibu rumah tangga untuk memanfaatkan sampah di rumah tangganya dengan membuatnya menjadi kompos dan sebagainya.

Setiap hari Enes kecil menatap vision boardnya, berwudhu, shalat dan berdo’a, Ya Allah,aku ingin jadi ahli lingkungan, Ya Allah, aku ingin Indonesia bebas dari sampah…” dan apa yang terjadi ? Subhanallah…tepat usia Enes 13 tahun (sesuai targetnya), ia mendapatkan penghargaan Young Change Maker, karena kepeduliannya pada lingkungan. Ia mengkampanyekan slogan: “Makan buahnya, Tanam bijinya.” Enespun saat ini masih terus bermimpi, ia berani dan percaya diri mengejar impiannya meski harus belajar dan tinggal sendirian di negara Singapura saat ini tanpa ditemani orangtua dan saudara dalam rangka mewujudkan kemandirian dan mimpinya yang lain….bravo enes!!

Ara, anak kedua bu Septi membangun mimpinya di usia yang sama dengan Enes kakaknya.

Ia sangat menyukai susu, mimpi punya peternakan yang bikin “mulya sesarengan”, dan mimpi menjadi integrator. Ara juga menuangkan mimpinya dalam vision board. Ia juga menshare dan mendedikasikan mimpinya melalui Moo’s Project, mengulangi langkah-langkah sukses si kakak dalam belajar dan mempraktekkan mimpinya, berdo’a setiap hari selesai shalat. Dan apa hasilnya? 3 tahun berikutnya, di usia 14 tahun (sesuai targetnya) Aral lah yang menerima penghargaan Young Change Maker dari ketekunannya mendedikasikan mimpi. Jadi jangan terkejut jika suatu hari mungkin kita bisa menjumpai Ara di Australia, karena memang kuliah disana adalah salah satu mimpinya yang lain karena kecintaannya pada susu. Bukankah Australia terkenal karena produk-produk susunya?:D

Elan, anak bungsu sekaligus satu-satunya anak lelaki dari pasangan Pak Dodik dan Bu Septi mempunyai mimpi menjadi ahli robot. Ia mulai membangun mimpinya pada usia 7 tahun (sekitar usia kelas 1 sd)

Ia memimpikan anak-anak Indonesia pada waktunya nanti bisa membuat robot dari barang-barang recycle (daur ulang). Sehingga bermain dan membuat robot tidak lagi menjadi dominasi anak-anak perkotaan saja, karena dengan barang murah meriah pun anak-anak desa bisa membuat robot.Targetnya 4 tahun lagi ia bisa menjadi ahli robot. Lalu apa yang terjadi ? Setelah Elan mendedikasikan mimpinya dengan belajar 4 jam sehari tentang robot, praktek membuat robot dan seluk beluk robot lainnya, Elan mulai membangun gunung. Maksudnya mengeksplor passion dan kemampuan terdalamnya yang berkaitan dengan mimpinya yaitu robot. Caranya bisa melalui mbah google ataupun langsung dari para pakar/ahli robot. Sekarang kita bisa melihat Elan mempunyai berbagai macam bentuk robot karyanya sendiri yang dibuat dari bahan daur ulang, seperti stick eskrim.

Dari uraian diatas, tampak benang merah yang dapat kita lihat bahwa tahapan bermimpi anak-anak luar biasa diatas dimulai dari :

DREAM IT (Mimpikan)

Mengapa kita harus bermimpi? ingat diawal tulisan ini bahwa banyak orang yang mengharap sukses tapi tidak menempuh jalannya. Ingat bahwa perahu tidak bisa berlayar di daratan. Sudah mengerti maksudnya kan?

Ingat kunci bermimpi:

kata menciptakan dunia,
rasa ingin tahu (inquiry) menciptakan perubahan,
visual menginspirasi untuk beraksi (buat VISION BOARD, yaitu menyusun mimpi dengan bentuk visual berupa gambar dari koran/majalah/ gambar sendiri) dan
jangan lupa kalimat positif mendorong perubahan positif (contoh: mendoakan anak dengan suara keras dihadapannya sesaat ia bangun tidur, saat santai, atau latih anak berdo’a mandiri untuk memohon mimpinya menjadi kenyataan)
Bagaimana cara bermimpi?

Percaya pada kekuatan imaginasi
Temukan keadaan santai dan bebas untuk bermimpi
SHARE IT (Membagi/menceritakan mimpi ke sebanyak mungkin teman), dengan presentasi, mengobrol, berbincang santai dllnya.

DO IT (Mendedikasikan mimpi dengan langsung mempraktekkannya), mengalokasikan waktu selama 4 jam dlm sehari untuk menggapai tahapan-tahapan mimpinya. Menurut suatu penelitian jika kita menekuni suatu kegiatan lebih dari 10.000 jam maka kita bisa menjadi maestro dalam kegiatan yang ditekuni tersebut.

GROW IT Lalu lihatlah apa yang terjadi jika kita melaksanakan semua langkah-langkah diatas??

Catatan Tanya jawab dalam webinar perdana:

Mengapa harus bermimpi untuk keluarga?

Mimpi akan membantu kita meniti JALAN dan mencapai TUJUAN. Maka tentukan JALAN anda dan tentukan CARA anda mencapainya (breakdown)

Ingat SUKSES itu menular dan GAGAL juga menular. Maka mendekatlah dengan keluarga-keluarga sukses, pelajari ilmu mereka, maka jangan kaget beberapa saat anda akan mengikuti kesuksesannya.

Bagaimana mencapai mimpi bersama keluarga?

Dengan duduk bersama semua anggota keluarga, utarakan mimpi masing-masing. Jangan pernah meremehkan mimpi anak, apalagi mentertawakannya. Kalau perlu bikin agenda rapat keluarga tiap berapa bulan sekali. Rangsang anak untuk membuat vision board mimpinya. 1 anak 1 vision board.minta anak menempel mimpinya di karton, tulis deadline pencapaiannya, arahkan anak dalam mencapai mimpinya pertahapan (breakdown).share mimpi,dukung semua mimpi menjadi mimpi bersama. Buat manajemen donat, tahun ini,mimpi terdekat siapa yang akan digol kan.

Bagaimana cara menumbuhkan mimpi anak usia 3-5 tahun?

Tumbuhkan mimpi dengan mengajaknya bercerita, mendongeng, ajar anak kisah-kisah para nabi, kisah orang sukses, kenalkan dengan tokoh-tokoh yang menginspirasi dan sesuai minat anak, misal anak ingin menjadi ulama, kenalkan dengan tokoh-tokoh ulama, fotonya, sejarah hidupnya dll.yang perlu jadi catatan, usia tk sampai dengan sd kelas 3, izinkan anak bermain dalam kesehariannya, main sebanyak mungkin aneka ragam jenis permainan.karena memang rentang usia seperti ini waktunya anak senang bermain.dengan bermainlah dia sesungguhnya belajar. Tinggal pintar-pintarnya orangtua menstimulus dan mengarahkan anak mau main apa, porsi mainnya bagaimana dan jenis permainannya apa saja.ini dimaksudkan agar anak kita punya pengalaman belajar yang banyak sebelum ia menentukan pilihan apa impiannya nanti.

Kegiatan apa yang dapat menumbuhkan mimpi anak?

Beri anak beraneka ragam kegiatan dirumah selain sekolah. Contohnya, menari,menyanyi, menggambar, menulis, olahraga (renang, lari, memanah), jalan-jalan ke pasar, ke stasiun kereta, ke stadion bola, ke danau, laut, kebon binatang, dll. Hal ini untuk menambah pengalaman belajar anak. Anak tidak akan tahu mimpinya apa, jika ia tidak memiliki pengetahuan/pengalaman tentang itu, hingga ia dapat memilih kegiatan apa yang paling menarik hatinya. Gali, amati kesukaan anak-anak kita. Jangan menggunakan metode tutup lobang contoh anak kita tdk bisa matematika, sorenya dirumah dileskan matematika. Anak akan bertambah stress karena dia tidak suka matematika. Yang baik adalah metode membangun gunung, jika anak suka sekali menggambar, maka leskan ia menggambar.anak semakin ceria dan tidak tertekan.konsepnya, cari aktivitas mana yang membuat anak tidak pernah merasa jenuh hingga anak akan merasa enjoy (menikmatinya)—easy (terasa mudah, karena ini sesuatu yang dia sukai)—excellent (hasilnya akan maksimal)--- earn( dan akhirnya bisa jadi malah menghasilkan uang).

Untuk anak usia kelas 4 (anak bu septi rata2 dibangun mimpinya mulai kelas 4), bagaimana cara menumbuhkan mimpinya?

Usia kelas 4 SD anak sudah bisa diajak berfikir, ingin jadi apa, hari ini ingin ngapain untuk mencapai mimpinya. Mimpi itu berkaitan denga potensi dan bakat anak, fokuskan saja kearah sana. Ajak brainstorming, ngobrol, berpendapat, bercerita. Ajak anak buat vision board, tempel sebanyak-banyaknya mimpi anak, ajak ia sholat, berdo’a dan jangan pernah meremehkan mimpi anak. Ajar anak untuk ATM (amati-tiru-modifikasi). Sukses itu menular, jika kita mengikuti langkah orang-orang sukses, maka kesuksesan sudah didepan mata. Setelah itu ajarkan anak sharing tentang mimpinya, bisa dengan memulai presentasi di depan kita atau didepan teman-temannya, ungkapkan saja dengan bahasa anak-anak sendiri, kita akan tercengang-cengang dengan hasilnya..kekuatan imajinasi berbicara.

Bagaimana jika anak banyak mimpi? Sebenarnya mimpi yang mana yang dia benar2 inginkan?

Tidak apa-apa anak banyak mimpi. Ajak saja buat vision board, tempelkan semua mimpinya dengan seksama. Ajarkan anak untuk memilih yang paling diimpikannya (passionnya), ikuti saja, tugas orangtua hanya sebagai fasilitator, yaitu bertugas membuat kegiatan yang aneka ragam sebanyak mungkin sebagai pengalaman belajar anak selain disekolah, orang tua juga yang mengajarkan anak untuk membreakdown mimpinya agar jalan menuju mimpinya tidak tersesat. Sebagai orang tua, memang harus mempersiapkan rumah sebagai laboratorium mimpi anak-anak kita. Jika anak bermimpi menjadi chef, maka biarkan dapur menjadi laboratorium anak kita. PENTING : Biarkan anak-anak mempunyai mimpi sendiri jangan sekali-kali memaksakan mimpi kita menjadi mimpi mereka. Mengarahkan boleh dalam rangka memberikan wawasan, tapi membelokkan sesuai keinginan ortu tidak diperbolehkan, ingat ya parents…^_^

Jika terkendala dengan uang, bagaimana kita mendukung mimpi-mimpi anak kita?

Mulai dan jalani saja dulu dengan kegiatan yang tanpa mengeluarkan uang. Jalankan peran kita semampu kita, gunakan fasilitas dari ALLAH yang gratisan. Nanti akan timbul kreativitas kita sebagai orangtua saat itulah sesungguhnya Allah tengah membantu kita.

Bagaimana cara kita konsisten dengan mimpi yang telah kita buat?

Pentingnya share ke banyak orang adalah orang-orang ini bisa memantau diri kita dan anak kita ttg perjuangan mimpi yang telah kita sharing, minimal malu kalau kita sampai tidak bergerak untuk mencapai mimpi yang telah kita share tadi bisa juga dengan saling mengingatkan antar suami istri, suami lupa istri ingatkan, istri lupa, suami ingatkan. Asal jangan lupa dua-duanya :Db egitu pula saat anak lupa, orangtua yang mengingatkan. ingat, Anak-anak belajar bukan untuk mencari angka di rapor tetapi sesungguhnya mereka belajar untuk meningkatkan derajat nilai hidupnya lebih tinggi di masa depan.

Perlukah anak dibuatkan jadwal belajar?

Biarkan anak melihat jalan hidupnya sebagai arena dan pengalaman dia belajar. Jadi tidak ada jadwal belajar karena semua yang dilakukan anak hakekatnya adalah Tholabul ‘Ilmi.

------------------------------------
*Penulis adalah Bunda dari 2 putri yang masih banyak belajar tentang parenting (praktisi parenting---istilahnya mbak Jazimah Al Muhyi:). Ia mempunyai mimpi yang sangat sederhana,tapi butuh selaksa perjuangan, konsisten dan komitmen untuk mencapainya ditahun ini yaitu ingin sekali melihat anak nya yang kedua dapat berjalan dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan dirinya sendiri sehari-hari, bebas dari diapers, mampu berkomunikasi lebih ekspresif, bisa mengajarkannya ilmu2 yang dibutuh kan untuk bekal kemandiriannya dimasa depan dan untuk anak saya yang pertama saya harapkan tahun ini dapat membaca Al Qur’an dan dapat membaca buku-buku tentang dongeng islami dengan riang dalam rangka memenuhi keingintahuannya tentang kisah-kisah Rasulullah dan para sahabat, bisa memberikannya akses belajar seluas-luasnya tentang story telling atau mendongeng kepada para pakarnya,sehat selalu dan selalu jadi penyejuk mata bunda dan ayah.

Mimpi saya yang terdalam adalah menjadi ibu professional,bunda yang cekatan,mandiri dalam finansial dan dapat menjadi dokter pribadi bagi keluarga kecil saya.sedangkan keinginan terbesar adalah suatu saat nanti ingin memiliki taman bacaan, mampu mendirikan klinik thibbun nabawi bagi anak2 dan orang-orang yang membutuhkan motivasi dan pertolongan serta menuliskan dan menerbitkan pengalaman saya dalam sebuah buku tentang upaya mewujudkan itu semua..Aamiin..

source: http://www.ibuprofesional.com/profiles/blogs/meraih-mimpi-menata-masa-depan-bagian-kedua-tamat

Jumat, Mei 17, 2013

Ingatlah Kebersamaan itu





Tidak terasa hampir 4 tahun bersamaTertawa, Sedih, Gundah Gulana, sorak sorai di hadapi bersama
Saling menguatkan satu dan lainnya
Saling mendukung untuk memberikan yang terbaik
Saling Menghibur dan membantu kala tekanan tiba-tiba datang
Saling bahu membahu merajut masa depan dengan pasti

Masih terngiang dan terkenang gelak tawa dan canda dalam kegiatan apapun
Masih teringat diskusi-diskusi ringan saat makan siang
Masih terbayang kekonyolan dan keiseng-isengan..
Ah semuanya terekam dengan jelas dan sangat jelas

Merindu...pasti akan merindu hal itu terjadi lagi..
Sobat..perasaan ini begitu membuncah dalam dada
Sesak..sedih...luapan kerinduan yang mendalam

Sobat apakah kau merasakan hal yang samaatau kah ini hanya bertepuk sebelah tangan.
Entahlah ada ketakutan yang kurasakan
Ketakutan akan kenangan indah dan kebersamaan selama ini
akan terlupakan..Seiring dengan berjalannya waktu
Ku doakan semoga apa yang kita cita-citakan kan tercapai Aamiiin....

Miss U All
Sukaramai, 12 Mei 2013
Pukul 23.51

Selasa, April 30, 2013

Aku dan Buku



Sudah beberapa hari ini setiap malam sangat susah memejamkan mata. Seperti ada yang membisikkanku untuk menulis, menulis dan menulis.  Pikiran ku tidak mau diam seperti tuts computer merangkai untaian kata demi kata. Tetapi seperti biasa rasa malas lebih kuat mengalahkan segalanya. Tapi entah kenapa malam ini, pikiran dan panggilan untuk menulis memenangkan pertarungan itu (ceile…kayak pertempuran Armageddon kali ya ).  Akhirnya aku mengalah dan mengambil laptop dan mulai membuka microsoft word…jreng…jreng….aku tertegun di depan layar putih, asli bingung mo nulis apa ini sama sekali blank. Ide yang selama ini muncul saat mau tidur pun hilang lenyap entah kemana. Asli  kebiasaan lupa ku kambuh….resiko lah krna begitu ada ide gak langsung di tulis jadi nya ya begini ini.

Tiba-tiba muncul ide untuk membuat tulisan tentang aku dan buku.  Kenapa ku ambil tema ttg aku dan buku karena menurut suami ku tersayang aku ini “orang yang aneh” terkait tentang buku loh. Bukan aneh yang gimana-gimana gitu dong.  Anehnya begini nih…..Sejak kecil aku memang mempunyai kebiasaan membaca khususnya membaca majalah, komik dan sebagainya. Jadi semasa aku masih di bangku SD itu dulu majalah yang ku baca itu majalah bobo, majalah nina (kayaknya gak terbit lagi deh), trus majalah tapak sakti (ini majalah ceritanya ttg silat loh hehehhe), majalah donal bebek, dan sebagainya (sebagian kecil yang masih ku ingat). 

Duduk di bangku SMP kebiasaan membeli ,  membaca, ikutan kuis (aku pernah dapat hadiah loh krna menang mengisi TTS di majalah bobo hadiahnya jam weker gambar bobo, duh senang banget saat itu ,hadiah pertama dan terakhir krna setelah itu gak pernah menang lagi..wkwkwkwk), korespondensi, prakarya semuanya itu  membuatku kreatif dan banyak teman juga saat itu. Satu-satunya korespondensiku dengan artis dan yang membalas nya adalah dengan Sheren Regina Dau…kalo kalian sebayaku pasti kalian kenal deh…coba gimana rasanya saat itu…Wow…senang banget loh krna di kasih fotonya sebesar post card dan ada tanda tangannya. Sejak saat itu aku semakin termotivasi untuk korespondensi dengan sahabat-sahabat bobo di seluruh tanah air. Pokoknya waktu itu aku punya banyak teman di dunia maya loh (walopun saat itu belum ada FB tapi kami berteman lewat surat, kartu pos dan lain-lain).
Beranjak ke SMA sudah mulai beralih ke majalah aneka, Gadis, Hai dan sebagainya.  Menurutku isi majalahnya lebih banyak fashion dan trend model yang tidak begitu kuminati. Langganan majalah berhenti sampai di sini. 

Lanjut di kuliah..nah di sini aku langganan majalah annida, ummi, tarbawih. Selain itu aku juga suka membaca buku tentang filsafat, psikologi, komunikasi, dan lain-lain. khususnya penerbit-penerbit mizan. Karena menurutku memberikan pencerahan pikiran dan membuat kita untuk selalu berfikir dan berfikir.
Kecintaan ku terhadap buku juga semakin berlanjut karena di dukung dengan aktifitas ku di organisasi yang ku ikuti khususnya di HMI. Organisasi yang telah membuatku tertarik dan kecanduan untuk mengkaji dan menganalisa buku. Bedah buku, diskusi, training-training telah menjadikan orang yang tidak bisa tanpa ada buku. Di saat teman-temanku menyukai komik, novel, dan sejenis aku sudah menyukai buku tentang mengenal tuhan, islam pluralis, filsafat modern dll. Pokoke kata teman-temanku berat lah. Thanks to HMI dan teman-teman di HMI yang selama ini semakin  membuatku menjadi-jadi mencintai buku…
Nah yang lebih membuatku semakin bermakna..saat aku menjadi survival tsunami pada tahun 2004 silam, buku lah yang menjadikan ku bisa bangkit dan menata hidupku kembali.  Ya buku berjudul La Tahzan yang menolongku bangkit dari keterpurukan dan keinginan untuk mati karena perasaan bersalah tidak mampu menyelamatkan sahabatku Dina Junianty yang menjadi salah satu korban tsunami. Perasaan bersalah karena hidup sebagai pengkhianat  dimana saat itu hanya aku seorang yang selamat dari tragedi itu. Betapa terpuruknya hidup dalam rasa bersalah yang mendalam…

Alhamdulillah …syukur kepada Allah karena menjadikan ku seorang manusia pencinta buku. Di saat aku galau aku di tuntun untuk ke toko buku dan menemukan buku La Tahzan yang bisa membuatku berpikir positif dan mengambil hikmah dari semua peristiwa yang ku alami. Buku yang membuatku bangkit menata masa depan dan selalu menjadikan ku berfikir bahwa Allah menyelamatkan ku dari peristiwa tsunami tersebut karena Allah ingin aku mengemban tugas mulia di muka bumi ini…….(sampai saat ini belum nemu tugas mulianya yang mana…jadi jalani hidup aja sebaik-baiknya ).

Sampai sini belum ketemu anehnya….ntar ya …yuk kita lanjutkan…’

Setelah berumah tangga kebiasaan ku membaca dan membeli buku semakin banyak. Ya pastinya karena sudah mempunyai penghasilan. Jadi ada program  rutin minimal sebulan sekali ke toko buku dan harus beli buku. Di sini ini topiknya sudah mulai meluas..sudah mulai banyak buku-buku tentang pernikahan bahagia, membangun komunikasi, psikologi rumah tangga. Selain buku juga langganan majalah Aurora, Nova dan sebagainya.  Ya semua buku yang berhubungan dengan pembekalan rumah tangga ke arah yang baik di beli. Di lanjutkan saat mempersiapkan kelahiran anak….berbagai macam buku panduan tentang mendidik, memelihara anak mulai dari pra lahir, paska anak-anak dsb.
Nah saat anakku qaisra lahir, aku ingin qasira mencinta buku sejak dini.  Aku mulai memperkenalkan buku sejak usia 3 bulan. Saat itu mendongeng atau membacakan buku menjadi kegiatan rutin setiap hari.  Seiring dengan usianya semakin bertambah, kecerdasaan motorik  nya pun mulai terlihat.  Buku pun menjadi sasaran empuk untuk di robek-robek…waktu itu bingung gimana nih menyiasatinya. Bengek juga tiap beli buku di robek. Waktu itu tidak berniat sedikitpun untuk menghentikan kebiasan membeli buku. Akhirnya aku buka-buka mbah google dan nemulah tuh buku serial HALO BALITA yang tercetak dengan kertas tebal. Nah ini dia yang ku cari..teriakku dengan senang. 

Saat menemukan buku HALO BALITA perasaan mencintai buku semakin menjadi-jadi. Dimana syok juga waktu lihat harganya 1.800.000,- Waktu itu tahun 2011 tahun-tahun yang pelik dengan kondisi keuangan yang sangat tidak mencukupi (lebih besar pasak daripada tiang..ngos-ngos an lah pokoknya). Dengan kondisi yang begitu itu jelaslah gak bakalan bisa memiliki buku tersebut. Tetapi saya tetap memaksakan diri menyisihkan uang 180 ribu per bulan selama 10 bulan untuk mengangsur untuk mendapatkan buku HALO BALITA tersebut. 

Tentunya ini setelah melalui pertarungan sengit  antara qalbu dan akal . Qalbu saya bilang kalo ini adalah investasi untuk sumber daya manusia yaitu anak-anak saya. Insya Allah buku adalah jendela dunia dan cikal bakal untuk menjadikan anak-anak yang berilmu dan beramal shaleh tentunya. Dambaan setiap orang tua pastinya kan lah ya…tapi Akal saya bilang lain…1,8 juta itu bisa di belikan emas, HP, baju dan lain-lain. Kok bodoh benar sih untuk beli buku semau-maunya….tapi untunglah Qalbu saya menang. Saya sangat bersyukur karena Allah menjadikan saya perempuan yang tidak terlalu mencintai perhiasaan, tidak terlalu senang mengikuti  fashion dan rutinitas-rutinitas perempuan pada umumnya seperti pedicure, medicure, spa, salon, shopping,koleksi tas, sepatu, baju dsb..you knowing so well  lah….)

Nah sampai sini anehnya sudah kelihatan belum……mungkin sudah kali ya. Krna biasanya orang ikut arisan itukan dapat duit trus di beliin barang-barang atau apalah gitu perhiasaan, peralatan rumah tangga, untuk bersenang-senang dan sebagainya. 

Keanehan saya selanjutnya terkait buku adala…eng..ing…eng…..

Setelah serial Halo Balita itu menjadi bacaan rutin buat qaisra dan father setiap malam menjelang tidur, dan selanjutnya mereka ketagihan membaca kapanpun…aku pun semakin menjadi-jadi mencintai buku-buku lainnya. Karena manfaat yang dirasakan dari buku-buku tersebut membuat aku menjadi mudah mengarahkan buah hatiku. Ya ini persepsi sendiri ya dengan membandingkan anak-anak seusianya di lingkunganku…Banyak banget loh manfaatnya…diantaranya anakku semakin termotivasi untuk bisa membaca (dan Alhamdulillah tanpa di paksa qasira semangat belajar membaca dan mampu membaca lancar di usia 4 tahun). Qaisra kritis dan analisa dalam berfikir berjalan. Logika hubungan sebab akibatnya luar biasa. Komunikasi dua arah berjalan dengan baik dan lebih mudah untuk di arahkan ke arah yang positif.  Dan dia bisa menggantikan peran orang tuanya untuk mendongeng buat fathir yang sudah mulai keranjingan membaca buku  (ini peran sukarela loh gak di paksa kok). Yang paling penting memudahkan ku untuk mengarahkan anakku untuk perbuatan-perbuatan yang lebih baik tanpa kekerasan. Aamiiin…(Insya Allah….tentunya tidak semudah di bayangkan loh ..hehehhe..kadang-kadang kalo keceplosan pernah juga sih marah, maafin bunda ya sayang…mudah juga masih terus dan terus belajar mengontrol emosi…).

Nah setelah sukses dengan serial HALO BALITA  2011 aku pun semakin terobsesi untuk mengkoleksi serial  lainnya. NABIKU IDOLAKU (NB) untuk hadiah buat ULTAH Qaisra dan Fathir tahun 2012….serial buku yang satu ini harganya gak ku ku..5.937.500…(hm…benar-benar angka yang fantastis ya untuk buku doang..gitu loh). Waktu itu kondisi finansialku juga masih kembang kempis…tapi tetap aja aku selalu bersemangat dan meyakinkan diriku bahwa aku pasti bisa membelinya.  Pertanyaannya adalah darimana kah sumber dananya?....waktu itu NBI lagi promo dengan penampilan baru nya..indend 500 ribu, maka harganya menjadi 4,5 juta (kalo gak salah ya waktu itu..udah lupa sih). Karena aku memang pencandu buku (bisa dibilang begitu kali ya…khususnya buku untuk anak-anakku) aku tanpa pikir panjang langsung membayar dp nya. Untuk pelunasannya bulan depan nantilah dipikirkan….ujarku saat itu. Hanya doa sama yang kuasa semoga di mudahkan rezeki krna niatku kan baik….(siang malam minta sama Allah agar punya duit buat beli buku itu)….

Ternyata Allah itu Maha Baik sekali…tanpa di sangka dan tanpa di duga, aku dapat rezeki sebesar lebih kurang 5 juta rupiah. Alhamdulillah ada duit buat bayar pelunasan NBI (teriakku sangat senang)….Akhirnya buku pun terbeli lah dengan cash…(sebuah kemajuan luar biasa menurutku hehehe).
Nah saat aku lapor beli buku tersebut ke suamiku…suami  setuju-setuju aja.  Begitu tahu harganya suami langsung teriak…gila…mahal amat tuh buku…(gitulah kira-kira reaksinya)… duit dari mana? Kata suami. Bla..bla…cerita lah asal usul dananya. Setelah itu suami langsung geleng-geleng kepala (mungkin ya…soale gak kelihatan kan ngomongnya via hp, maklum pacaran jarak jauh …). Kau…betul-betul orang aneh  lah…ujar suami. Kok aneh sih? Kataku…ya iyalah…orang kalo punya uang segitu pasti beli emas, baju, shopping, ganti hp, di simpan dll. Lah kau ada duit segitu habis langsung beli buku loh…padahal saat itu kondisi financial emang senin kamis.  Makanya suami heran  kali ya. Mungkin maksudnya kan duitnya bisa digunakan buat kebutuhan sehari-hari. (secara kalo di list sudah banyak tuh kebutuhan  yang masuk dalam waiting list untuk di beli heheheheh). Waktu suami bilang gitu..iya ya…aku baru nyadar. Padahal sebenarnya kalo ikut keinginan, dah lama tuh aku ingin beli Tablet,…udah ikut arisan gak kebeli juga malah untuk kebutuhan  lain. Lah begitu ada duit gampang banget beliin buat buku. Sedangkan buat kebutuhan lain slalu banyak pertimbangan…hehehhe….nah paragraph inilah yang menceritakan kalo aku itu “orang aneh terkait buku loh ya”  versi my husband loh….gimana menurut yang udah baca, aku aneh juga kagak????????

Tapi apakah aku menyesal…TIDAK, TIDAK, Sekali lagi TIDAK…karena aku sadar bahwa salah satu amalan yang tidak akan putus salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh. Dan aku haqqul yakin bahwa salah satu menjadikan anak sholeh adalah memfasilitasinya dengan bacaan –bacaan yang mendidik sejak dini yang membentuk karakter , akhlak yang baik. Aamiin…Dan pastinya investasi apapun di dunia ini butuh modal begitu juga dengan investasi SDM (Anak) tidak boleh main-main….pasti butuh modal…

Alhamdulillah untuk tahun 2013 ini sebagai Hadiah ULTAH Qaisra dan Fathir di Bulan Mei (Insya Allah), kembali aku menghadiahku buku buat buah hatiku serial Ensiklopedia Bocah Muslim (EBM) seharga 3,2 juta.  Karena cetakan baru dan dalam promo harganya  menjadi 2,1 juta…Alhamdulillah nya lagi selalu ada rezeki buat membelikan serial-serial buku mendidik buat buah hatiku. Yang mengembirakan lagi, suamiku tidak menganggapku aneh dan malah mensupport apa yang kulakukan….Dari pengalaman ini aku belajar bahwa kalo punya niat untuk memberikan yang terbaik buat buah hati kita, Insya Allah selalu terbuka pintu rezeki dari Allah. Salah satunya dari kegemaranku mengkoleksi buku buat buah hati sekarang malah bisa memberiku tambahan penghasilan minimal bisa membiayai beli buku sendiri dari komisi-komisi menjadi Book Advisor buku-buku penerbit Mizan… Nikmat Allah manakah yang kamu dustakan?

Note : Sekedar sharing aja kebahagiaan menjadi seorang pencinta buku
Bagi yang ingin memiliki buku-buku yang mendidik dan awet…bisa ikut system arisan/cicilan dan cash juga loh….yuk gak usah takut bakalah kehabisan duit, Insya Allah akan diganti dengan rezeki yang berlimpah…kalo berminat dengan buku-buku penerbit mizan atau mau jadi Book Advisornya silahkan call me ya, via inbox, sms atau apapun deh. Mari kita galakkan sejak dini anak-anak pencinta buku…Insya Allah Indonesia akan lebih baik ke depannya jika generasinya di didik dengan baik….salah satu hal positif untuk menjadikan Indonesian Strong From Home…

Medan, 1 Mei 2013 pukul 00.56 Wib





Sukaramai 

Menikah Belum Mapan? Siapa Takut?

Beberapa hari lalu di timeline fb saya ada yang memposting isinya “Beruntunglah bagi pasangan yang telah menikah dan mereka berdua memulain...