Senin, Mei 12, 2014

AKU dan BUKU



Sudah beberapa hari ini setiap malam sangat susah memejamkan mata. Seperti ada yang membisikkanku untuk menulis, menulis dan menulis.  Pikiran ku tidak mau diam seperti tuts computer merangkai untaian kata demi kata. Tetapi seperti biasa rasa malas lebih kuat mengalahkan segalanya. Tapi entah kenapa malam ini, pikiran dan panggilan untuk menulis memenangkan pertarungan itu (ceile…kayak pertempuran Armageddon kali ya ).  Akhirnya aku mengalah dan mengambil laptop dan mulai membuka microsoft word…jreng…jreng….aku tertegun di depan layar putih, asli bingung mo nulis apa ini sama sekali blank. Ide yang selama ini muncul saat mau tidur pun hilang lenyap entah kemana. Asli  kebiasaan lupa ku kambuh….resiko lah krna begitu ada ide gak langsung di tulis jadi nya ya begini ini.

Tiba-tiba muncul ide untuk membuat tulisan tentang aku dan buku.  Kenapa ku ambil tema ttg aku dan buku karena menurut suami ku tersayang aku ini “orang yang aneh” terkait tentang buku loh. Bukan aneh yang gimana-gimana gitu dong.  Anehnya begini nih…..Sejak kecil aku memang mempunyai kebiasaan membaca khususnya membaca majalah, komik dan sebagainya. Jadi semasa aku masih di bangku SD itu dulu majalah yang ku baca itu majalah bobo, majalah nina (kayaknya gak terbit lagi deh), trus majalah tapak sakti (ini majalah ceritanya ttg silat loh hehehhe), majalah donal bebek, dan sebagainya (sebagian kecil yang masih ku ingat). 

Duduk di bangku SMP kebiasaan membeli ,  membaca, ikutan kuis (aku pernah dapat hadiah loh krna menang mengisi TTS di majalah bobo hadiahnya jam weker gambar bobo, duh senang banget saat itu ,hadiah pertama dan terakhir krna setelah itu gak pernah menang lagi..wkwkwkwk), korespondensi, prakarya semuanya itu  membuatku kreatif dan banyak teman juga saat itu. Satu-satunya korespondensiku dengan artis dan yang membalas nya adalah dengan Sheren Regina Dau…kalo kalian sebayaku pasti kalian kenal deh…coba gimana rasanya saat itu…Wow…senang banget loh krna di kasih fotonya sebesar post card dan ada tanda tangannya. Sejak saat itu aku semakin termotivasi untuk korespondensi dengan sahabat-sahabat bobo di seluruh tanah air. Pokoknya waktu itu aku punya banyak teman di dunia maya loh (walopun saat itu belum ada FB tapi kami berteman lewat surat, kartu pos dan lain-lain). 

Beranjak ke SMA sudah mulai beralih ke majalah aneka, Gadis, Hai dan sebagainya.  Menurutku isi majalahnya lebih banyak fashion dan trend model yang tidak begitu kuminati. Langganan majalah berhenti sampai di sini. 

Lanjut di kuliah..nah di sini aku langganan majalah annida, ummi, tarbawih. Selain itu aku juga suka membaca buku tentang filsafat, psikologi, komunikasi, dan lain-lain. khususnya penerbit-penerbit mizan. Karena menurutku memberikan pencerahan pikiran dan membuat kita untuk selalu berfikir dan berfikir.
Kecintaan ku terhadap buku juga semakin berlanjut karena di dukung dengan aktifitas ku di organisasi yang ku ikuti khususnya di HMI. Organisasi yang telah membuatku tertarik dan kecanduan untuk mengkaji dan menganalisa buku. Bedah buku, diskusi, training-training telah menjadikan orang yang tidak bisa tanpa ada buku. Di saat teman-temanku menyukai komik, novel, dan sejenis aku sudah menyukai buku tentang mengenal tuhan, islam pluralis, filsafat modern dll. Pokoke kata teman-temanku berat lah. Thanks to HMI dan teman-teman di HMI yang selama ini semakin  membuatku menjadi-jadi mencintai buku…
Nah yang lebih membuatku semakin bermakna..saat aku menjadi survival tsunami pada tahun 2004 silam, buku lah yang menjadikan ku bisa bangkit dan menata hidupku kembali.  Ya buku berjudul La Tahzan yang menolongku bangkit dari keterpurukan dan keinginan untuk mati karena perasaan bersalah tidak mampu menyelamatkan sahabatku Dina Junianty yang menjadi salah satu korban tsunami. Perasaan bersalah karena hidup sebagai pengkhianat  dimana saat itu hanya aku seorang yang selamat dari tragedi itu. Betapa terpuruknya hidup dalam rasa bersalah yang mendalam…

Alhamdulillah …syukur kepada Allah karena menjadikan ku seorang manusia pencinta buku. Di saat aku galau aku di tuntun untuk ke toko buku dan menemukan buku La Tahzan yang bisa membuatku berpikir positif dan mengambil hikmah dari semua peristiwa yang ku alami. Buku yang membuatku bangkit menata masa depan dan selalu menjadikan ku berfikir bahwa Allah menyelamatkan ku dari peristiwa tsunami tersebut karena Allah ingin aku mengemban tugas mulia di muka bumi ini…….(sampai saat ini belum nemu tugas mulianya yang mana…jadi jalani hidup aja sebaik-baiknya ).

Sampai sini belum ketemu anehnya….ntar ya …yuk kita lanjutkan…’

Setelah berumah tangga kebiasaan ku membaca dan membeli buku semakin banyak. Ya pastinya karena sudah mempunyai penghasilan. Jadi ada program  rutin minimal sebulan sekali ke toko buku dan harus beli buku. Di sini ini topiknya sudah mulai meluas..sudah mulai banyak buku-buku tentang pernikahan bahagia, membangun komunikasi, psikologi rumah tangga. Selain buku juga langganan majalah Aurora, Nova dan sebagainya.  Ya semua buku yang berhubungan dengan pembekalan rumah tangga ke arah yang baik di beli. Di lanjutkan saat mempersiapkan kelahiran anak….berbagai macam buku panduan tentang mendidik, memelihara anak mulai dari pra lahir, paska anak-anak dsb.

Nah saat anakku qaisra lahir, aku ingin qasira mencinta buku sejak dini.  Aku mulai memperkenalkan buku sejak usia 3 bulan. Saat itu mendongeng atau membacakan buku menjadi kegiatan rutin setiap hari.  Seiring dengan usianya semakin bertambah, kecerdasaan motorik  nya pun mulai terlihat.  Buku pun menjadi sasaran empuk untuk di robek-robek…waktu itu bingung gimana nih menyiasatinya. Bengek juga tiap beli buku di robek. Waktu itu tidak berniat sedikitpun untuk menghentikan kebiasan membeli buku. Akhirnya aku buka-buka mbah google dan nemulah tuh buku serial HALO BALITA yang tercetak dengan kertas tebal. Nah ini dia yang ku cari..teriakku dengan senang. 

Saat menemukan buku HALO BALITA perasaan mencintai buku semakin menjadi-jadi. Dimana syok juga waktu lihat harganya 1.800.000,- Waktu itu tahun 2011 tahun-tahun yang pelik dengan kondisi keuangan yang sangat tidak mencukupi (lebih besar pasak daripada tiang..ngos-ngos an lah pokoknya). Dengan kondisi yang begitu itu jelaslah gak bakalan bisa memiliki buku tersebut. Tetapi saya tetap memaksakan diri menyisihkan uang 180 ribu per bulan selama 10 bulan untuk mengangsur untuk mendapatkan buku HALO BALITA tersebut. 

Tentunya ini setelah melalui pertarungan sengit  antara qalbu dan akal . Qalbu saya bilang kalo ini adalah investasi untuk sumber daya manusia yaitu anak-anak saya. Insya Allah buku adalah jendela dunia dan cikal bakal untuk menjadikan anak-anak yang berilmu dan beramal shaleh tentunya. Dambaan setiap orang tua pastinya kan lah ya…tapi Akal saya bilang lain…1,8 juta itu bisa di belikan emas, HP, baju dan lain-lain. Kok bodoh benar sih untuk beli buku semau-maunya….tapi untunglah Qalbu saya menang. Saya sangat bersyukur karena Allah menjadikan saya perempuan yang tidak terlalu mencintai perhiasaan, tidak terlalu senang mengikuti  fashion dan rutinitas-rutinitas perempuan pada umumnya seperti pedicure, medicure, spa, salon, shopping,koleksi tas, sepatu, baju dsb..you knowing so well  lah….)

Nah sampai sini anehnya sudah kelihatan belum…mungkin sudah kali ya. Krna biasanya orang ikut arisan itukan dapat duit trus di beliin barang-barang atau apalah gitu perhiasaan, peralatan rumah tangga, untuk bersenang-senang dan sebagainya. 
 
Keanehan saya selanjutnya terkait buku adala…eng..ing…eng…..

Setelah serial Halo Balita itu menjadi bacaan rutin buat qaisra dan father setiap malam menjelang tidur, dan selanjutnya mereka ketagihan membaca kapanpun…aku pun semakin menjadi-jadi mencintai buku-buku lainnya. Karena manfaat yang dirasakan dari buku-buku tersebut membuat aku menjadi mudah mengarahkan buah hatiku. Ya ini persepsi sendiri ya dengan membandingkan anak-anak seusianya di lingkunganku…Banyak banget loh manfaatnya…diantaranya anakku semakin termotivasi untuk bisa membaca (dan Alhamdulillah tanpa di paksa qasira semangat belajar membaca dan mampu membaca lancar di usia 4 tahun). Qaisra kritis dan analisa dalam berfikir berjalan. Logika hubungan sebab akibatnya luar biasa. Komunikasi dua arah berjalan dengan baik dan lebih mudah untuk di arahkan ke arah yang positif.  Dan dia bisa menggantikan peran orang tuanya untuk mendongeng buat fathir yang sudah mulai keranjingan membaca buku  (ini peran sukarela loh gak di paksa kok). Yang paling penting memudahkan ku untuk mengarahkan anakku untuk perbuatan-perbuatan yang lebih baik tanpa kekerasan. Aamiiin…(Insya Allah….tentunya tidak semudah di bayangkan loh ..hehehhe..kadang-kadang kalo keceplosan pernah juga sih marah, maafin bunda ya sayang…mudah juga masih terus dan terus belajar mengontrol emosi…).

Nah setelah sukses dengan serial HALO BALITA  2011 aku pun semakin terobsesi untuk mengkoleksi serial  lainnya. NABIKU IDOLAKU (NB) untuk hadiah buat ULTAH Qaisra dan Fathir tahun 2012….serial buku yang satu ini harganya gak ku ku..5.937.500…(hm…benar-benar angka yang fantastis ya untuk buku doang..gitu loh). Waktu itu kondisi finansialku juga masih kembang kempis…tapi tetap aja aku selalu bersemangat dan meyakinkan diriku bahwa aku pasti bisa membelinya.  Pertanyaannya adalah darimana kah sumber dananya?....waktu itu NBI lagi promo dengan penampilan baru nya..indend 500 ribu, maka harganya menjadi 4,5 juta (kalo gak salah ya waktu itu..udah lupa sih). Karena aku memang pencandu buku (bisa dibilang begitu kali ya…khususnya buku untuk anak-anakku) aku tanpa pikir panjang langsung membayar dp nya. Untuk pelunasannya bulan depan nantilah dipikirkan….ujarku saat itu. Hanya doa sama yang kuasa semoga di mudahkan rezeki krna niatku kan baik….(siang malam minta sama Allah agar punya duit buat beli buku itu)….

Ternyata Allah itu Maha Baik sekali…tanpa di sangka dan tanpa di duga, aku dapat rezeki sebesar lebih kurang 5 juta rupiah. Alhamdulillah ada duit buat bayar pelunasan NBI (teriakku sangat senang)….Akhirnya buku pun terbeli lah dengan cash…(sebuah kemajuan luar biasa menurutku hehehe).
Nah saat aku lapor beli buku tersebut ke suamiku…suami  setuju-setuju aja.  Begitu tahu harganya suami langsung teriak…gila…mahal amat tuh buku…(gitulah kira-kira reaksinya…)… duit dari mana? Kata suami. Bla..bla…cerita lah asal usul dananya. Setelah itu suami langsung geleng-geleng kepala (mungkin ya…soale gak kelihatan kan ngomongnya via hp, maklum pacaran jarak jauh …). Kau…betul-betul orang aneh  lah…ujar suami. Kok aneh sih? Kataku…ya iyalah…orang kalo punya uang segitu pasti beli emas, baju, shopping, ganti hp, di simpan dll. Lah kau ada duit segitu habis langsung beli buku loh…padahal saat itu kondisi financial emang senin kamis.  Makanya suami heran  kali ya. Mungkin maksudnya kan duitnya bisa digunakan buat kebutuhan sehari-hari. (secara kalo di list sudah banyak tuh kebutuhan  yang masuk dalam waiting list untuk di beli heheheheh). Waktu suami bilang gitu..iya ya…aku baru nyadar. Padahal sebenarnya kalo ikut keinginan, dah lama tuh aku ingin beli Tablet,…udah ikut arisan gak kebeli juga malah untuk kebutuhan  lain. Lah begitu ada duit gampang banget beliin buat buku. Sedangkan buat kebutuhan lain slalu banyak pertimbangan…hehehhe….nah paragraph inilah yang menceritakan kalo aku itu “orang aneh terkait buku loh ya”  versi my husband loh….gimana menurut yang udah baca, aku aneh juga kagak????????

Tapi apakah aku menyesal…TIDAK, TIDAK, Sekali lagi TIDAK…karena aku sadar bahwa salah satu amalan yang tidak akan putus salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh. Dan aku haqqul yakin bahwa salah satu menjadikan anak sholeh adalah memfasilitasinya dengan bacaan –bacaan yang mendidik sejak dini yang membentuk karakter , akhlak yang baik. Aamiin…Dan pastinya investasi apapun di dunia ini butuh modal begitu juga dengan investasi SDM (Anak) tidak boleh main-main….pasti butuh modal…

Alhamdulillah untuk tahun 2013 ini sebagai Hadiah ULTAH Qaisra dan Fathir di Bulan Mei (Insya Allah), kembali aku menghadiahku buku buat buah hatiku serial Ensiklopedia Bocah Muslim (EBM) seharga 3,2 juta.  Karena cetakan baru dan dalam promo harganya  menjadi 2,1 juta…Alhamdulillah nya lagi selalu ada rezeki buat membelikan serial-serial buku mendidik buat buah hatiku. Yang mengembirakan lagi, suamiku tidak menganggapku aneh dan malah mensupport apa yang kulakukan….Dari pengalaman ini aku belajar bahwa kalo punya niat untuk memberikan yang terbaik buat buah hati kita, Insya Allah selalu terbuka pintu rezeki dari Allah. Salah satunya dari kegemaranku mengkoleksi buku buat buah hati sekarang malah bisa memberiku tambahan penghasilan minimal bisa membiayai beli buku sendiri dari komisi-komisi menjadi Book Advisor buku-buku penerbit Mizan… Nikmat Allah manakah yang kamu dustakan?

Note : Sekedar sharing aja kebahagiaan menjadi seorang pencinta buku J
Bagi yang ingin memiliki buku-buku yang mendidik dan awet…bisa ikut system arisan/cicilan dan cash juga loh….yuk gak usah takut bakalah kehabisan duit, Insya Allah akan diganti dengan rezeki yang berlimpah…kalo berminat dengan buku-buku penerbit mizan atau mau jadi Book Advisornya silahkan call me ya, via inbox, sms atau apapun deh. Mari kita galakkan sejak dini anak-anak pencinta buku…Insya Allah Indonesia akan lebih baik ke depannya jika generasinya di didik dengan baik….salah satu hal positif untuk menjadikan Indonesian Strong From Home…

Medan, 1 Mei 2013 pukul 00.56 Wib
Sukaramai J




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menikah Belum Mapan? Siapa Takut?

Beberapa hari lalu di timeline fb saya ada yang memposting isinya “Beruntunglah bagi pasangan yang telah menikah dan mereka berdua memulain...