Senin, Mei 12, 2014

IBU

Ibu

Melihatmu terbaring lemah tak berdaya

sangat menyakitkanku

Teringat di masa kecilku betapa sangat kuatnya dirimu Ibuku

Melakukan semua pekerjaan domestik dan publik tanpa mengeluh

Kekuatanmu dan kegigihanmu untuk menjadikan anak-anakmu berhasil

dan seringkali mengabaikan kebahagiaan dan kepentingan dirimu sendiri



oh Ibuku

Sosok yang luar biasa tangguh yang mengajarkanku keberanian

kekuatan, kejujuran, kemandirian

Betapa besarnya rasa sayang ini kepadamu Ibuku

Betapa hancur leburnya perasaanku tatkala melihat keadaanmu saat ini

Sosok yang kuat itu kini untuk mengatur posisi tidur saja harus berjuang keras

dengan nafas tersenggal-senggal

tapi  tidak terdengar keluhan ataupun cacian makian dari bibirmu

Dari ekspresi wajah, desah nafasmu dan zikir- zikirmu lah aku mengetahui  bahwa

begitu sakitnya dan lelahnya dirimu



ibu..

maafkan aku yang  tidak tahu harus berbuat apa

maafkan aku yang  tidak mampu berkata

bahwa betapa aku sangat menyayangimu di saat memelukmu

maafkan aku yang belum bisa membahagiakanmu sampai penyakit itu mendekatimu



Ibu

maafkan karena rasa terima kasihku kepadamu hanya bisa kusampaikan lewat

puisi dan doa-doa kebaikan buatmu

terima kasih karena telah mengajarkanku  kesabaran dan keikhlasan

yang tiada batas



Ibu

semoga Allah mengangkat penyakit ini darimu

dan memberikan kekuataan dan kebaikan

untukmu, untuk kita semua

Aamiin....





Banda  Aceh, RS Fakinah


Rabu, 2 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menikah Belum Mapan? Siapa Takut?

Beberapa hari lalu di timeline fb saya ada yang memposting isinya “Beruntunglah bagi pasangan yang telah menikah dan mereka berdua memulain...