After lunch tanpa di rencanakan bertuturlah aku kembali tentang kejadian gempa dan tsunami yang telah meluluhlantakkan Aceh dan daerah lainnya di dunia ini. Walaupun aku sudah bisa berdamai dengan diriku atas kejadian itu, tetap saja aku akan terlihat berkaca-kaca dan terharu biru mengingat sahabat-sahabat terbaikku yang telah menjalin persahabatan baru dengan yang namanya tsunami dan tersenyum damai melalui mimpi.
Ya...tgl 26 Desember 2004 adalah hari yang pasti akan selalu ku ingat dan juga ribuan orang lainnya di dunia. Kehilangan sahabat adalah kehilangan yang sangat berarti bagiku. Saat itu tsunami juga meluluhlantakkan tatanan hati dan kepercayaanku akan keadilan dan kasih sayang sang Khalik.
Perang besar terjadi antara hati dan pikiran membuatku sakit, tertawa, benci, dendam dan segudang perasaan bercampur baur menghasilkan aroma kebencian dan menggungat kekuasaan Tuhan betapa bencinya "aku hidup dan berdiri tegak seorang diri". Mana sahabat-sahabat terbaikku di dalam tidur, makan, bernyanyi, tertawa, gembira, sedih, terluka? Mana tubuh yang biasa bergandeng tangan, berangkulan, berpelukan saat itu berada? Tak ada satupun yang tersentuh dan terlihat oleh mata.
Berkecamuk dan berperangnya hati dengan pikiran membuatku lelah dan putus asa. Tapi ternyata Sang Khalik yang Maha Kasih dan Maha Penyanyang itu membelaiku dengan penuh kasih sayang melalui kalimat-kalimat penyejuk "La Tahzan", Menghiburku melalui nyanyian-nyanyian "doa dan shalawat" serta mengajakku menari-nari lewat "keikhlasan relawan yang datang dari penjuru dunia".
Aku tersentak dan tersadar. Tsunami memang telah membawa sahabat sejatiku menempati rumah baru nan penuh tawa canda. Tetapi tsunami juga telah membawa sahabat baru dengan design dan warna nya masing-masing.
Selamat jalan sahabat (Dina Junianti, Fadlina Dewi, Wanti Saibah, Kak Wahyuna, Diyan Harliansyah, Julianita). Kebersamaan kita akan menjadi kenangan yang indah dan akan selalu mewarnai hidupku dalam menjalani hari-hari ke depan. Semoga kalian damai di sisi-Nya.
Selamat datang sahabat (Ratnasari Dewi and Saiful, Hendra Syahputra dan Mbak Sulam, Gaby, Caesar, Nova Idea, Verdy dan Khansa, Murni Sitorus, Rebecca, Pak Saleh Muhammad, Mbak Lisa, Siti Rahmah,Pak Lilik, Mbak Agni dan Samuel Clarck, dan sahabat-sahabat lainnya. Semoga ukhuwah kita terjalin lebih erat lagi untuk saling memotivasi dalam menjalani hidup yang fana ini.
Terima kasih sobat atas doa dan dukungannya.
Banda Aceh, 4 Desember 2008
Blog ini wadah untuk berbagi informasi, curahan hati, gejolak pemikiran dan perasaan.
Rabu, Maret 14, 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Menikah Belum Mapan? Siapa Takut?
Beberapa hari lalu di timeline fb saya ada yang memposting isinya “Beruntunglah bagi pasangan yang telah menikah dan mereka berdua memulain...
-
Di Indonesia, seringkali kita rancu dan bingung dengan istilah Talented dan Gifted yang keduanya diterjemahkan dengan kata Bakat. Kadangka...
-
Minggu, 27 April 2014; Banda Aceh Bertemu dengan Ibu Septi adalah sesuatu yang tidak terjadi secara kebutulan menurut saya. Seseorang t...
-
Kalau tidak menjadi pegawai di Departemen Keuangan khususnya Ditjen Pajak, kemungkinan besar aku pasti seperti kebanyakan orang yang tid...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar